Bidadariku.
Namamu tak terukir
dalam cacatan harianku.
Asal usulmu tidak hadir
dalam diskusi kehidupanku.
Wajah wujudmu tidak terlukis
dalam sketsa mimpi-mimpiku.
Merdu suaramu tidak terakam
dalam pita batinku.
Namun kau mengalir
dalam nadi cinta dan semangatku.
Kerana,
Kau adalah hadiah agung
dari Tuhan untukku.
Bidadariku.
(sajak ini dipetik dari novel 'Ayat-ayat Cinta')
Mazhab (Sosiologi) Pendidikan: Punca Kita Sukar Sependapat
2 hari yang lalu
3 ulasan:
mau komen apa ya...hmmm..let me think...the words are very "puitis"..sesuai bagi mereka yg di ambang cinta dan kasih...lagi manis jika puisi di cipta sendiri utk si dia...
Catat Ulasan